Pages

Friday, July 25, 2008

SULUT ROKOK MIO


Satu lagi variasi buat Mio. Entah apa nama yg tepat untuk menamai jenis variasi yg satu ini. Nama yg diberikan oleh produsenya adalah Sulut Rokok. Bentuknya berupa panel dr fiber yg diletakkan di samping kanan kunci kontak (lihat gambar). Cara pasangnya dibautkan pada legsil dalam Mio. Panel tsb terdiri Jam analog, Sulut Rokok & sebuah lubang bulat yg bisa dipasang RPM digital, Ampere Bensin, Ampere Aki atau ... dibiarkan bolong saja. Namanya juga variasi khan. Dengan adanya fitur sulut rokok, sepertinya akan menyenangkan bagi bikers cowok. Atau bikers cewek supaya dipuji yayangnya, bisa pasang fasilitas ini di Mionya. Pas lagi pengin ngerokok, tinggal tekan tuh tombol hitam. Tunggu 10detik, cabut tombolnya, sulutkan pada ujung batang rokok. Wes ewes ewes ngebul asapnya.

Nikmat!

Read More >>

Tuesday, July 15, 2008

Piston & Ring RX100

Yamaha RX100 boleh disebut motor jadul, karena termasuk generasi th75an. Tapi Piston &ring orsinya masih banyak dicari. Piston RX100 memang beda dg RXS ataupun RXK yg sama uzurnya. Piston RX100 tidak pernah keluar versi lokalnya. Dari awal cuma ada import, harganya relatif tinggi.HET (Harga Eceran Tertinggi) saat ini untuk Piston orsi RX100 adalah Rp190.900,-, Ring Pistonnya lebih murah, yaitu 'cuma' Rp108.900,- Total duit buat keduanya Rp299.800,-
Mahal buat kebanyakan bikers. Tapi bagi yang fanatik, mungkin oke-oke saja. Coba bandingkan dg piston&ring RXS yg cuma 90700ribu atau RXK yg 104200ribu. Keduanya murah meriah karena sudah lokal.
Konsumen kadang ragu, kok murah, apa betul asli? Begitulah konsumen. Kalau murah, meragukan keasliannya, kalau mahal, protes. Mahal sekale..
Nah, solusi terbaik buat piston&ring RX100 adalah pakai produk NPR atau Indopart untuk ringnya (krn tidak mengeluarkan pistonnya). Keduanya sudah memadai secara kualitas, dengan harga tidak sampai 100ribu.
Atau,kalau tidak, ya ganti saja motornya dg RXS, RXKing yg masih tersedia part orsinya.Setuju?
Read More >>

Thursday, July 3, 2008

Penyebab Motor Boros bensin

Bensin baru naik, jadi mahal. Makin memberatkan kalau ditambah motor semplakan boros bensin. Gak efisien namanya. Mengapa motor bisa boros? Ini jawabannya.

1. Perbandingan Gir Tidak Tepat
Perbandingan antara gir depan dan belakang yang tidak sesuai dengan medan jalan yang dilalui sehari-harinya, selain membuat motor tidak bertenaga, juga bikin bensin boros. Idealnya, jika motor banyak digunakan di jalanan yang menanjak, maka rasio gir depan:belakang harus dibuat lebih ringan dari ukuran standar. Misalnya jika gir depan asal 14 dan gir belakang 36, maka gir belakang bisa diganti ukuran lebih besar, misalnya 37 atau 38. Sebaliknya rasionya dibuat berat jika jalannya datar-datar saja, misalnya gir belakang diturunkan jadi 35.

2. Rantai Kendur
Rantai roda kendur bikin tenga mesin berkurang. Ketika gas ditarik, roda tidak seketika berputar karena menunggu rantai mengencang. Harus ngegas lebih dalam agar roda segera bergerak, hal ini membuat bensin boros. Tambah boros jika mata gir dan rantai juga aus, atau karet teromol sudah tipis.

3. Laher Roda Seret
Bola laher seret karena karat, permukaan aus, atau salah pasang bisa bikin bensin boros akibat putaran roda berat.

4. Kampas Kopling Tipis
Kampas kopling sebagai pemindah gaya menipis, bikin tenaga dari mesin tidak maksimal memutar komponen reduksi. Yang pasti, bensin banyak dikeluarkan.

5. Sasis Miring
Akibat sasis miring, pertemuan gir depan dengan belakang tidak rata/lurus, alias ikut miring. Rantai jadi susah disetel dan terjadi gesekan paksa antara mata gir dengan rantai. Bensin pasti boros.

6. Filter Udara Kotor
Akibatnya suplai bensin ke ruang bakar terlalu sedikit, tapi bensin yang dihisap terlalu banyak. Udara yang bercampur dengan bensin menjadi tidak imbang karena terhambat kotoran/debu, pembakaran tidak sempurna karena miskin udara tapi bensin terlalu banyak, mbrebet jadinya. Boros lah.

7. Paking Knalpot Bocor
Paking kanlpot bocor membuat tendangan balik (turbulensi) gas bakar yang dilepas lewat pipa knalpot, berkurang. Campuran bensin udara terbawa gas buang. Akibatnya, tenaga loyo. Sekali lagi, boros deh.

8. Paking Silinder Bocor
Paking bocor akibatnya kompresi pun bocor. Tekanan terhadap piston berkurang, tapi bensin mengalir deras ke ruang bakar.

9. Gas Seret
Bensin akan terisap bila skep diperintah untuk membuka oleh grip gas. Jika kabel gas seret, skep terangkat tak mau turun, padahal bensin mengalir terus.

10. Tekanan Angin Ban Kurang
Ban kempis tanda tekanan anginnya kurang, membuat beban gesek/traksi ban ke aspal lebih banyak akibat tapak ban melebar. Dampaknya putaran roda berat, beban mesin pun bertambah. Makin berkurang tekanan angin pada ban, makin pendek jarak yang bisa ditempuh dengan konsumsi bensin yang sama. Misalnya kalau tekanan angin ban ideal, 1liter bensin bisa menempuh jarak 50km, kalau ban tambah kempis, jarak yang bisa dicapai kurang dari itu. Artinya, ban kempis bikin bensin makin boros. Yakinlah itu.

10. Setelan Angin dan Langsam Tidak Pas
Setelan angin tidak tepat, baik campuran bensin terlalu kaya atau miskin, sama saja hasilnya, boros bos. Begitu juga setelan langsam, terlalu tinggi mesin teriak keras, bikin suplai bensin terbuang sia-sia.

11. Telat Ganti Oli
Oli yang jarang diganti, kualitasnya menurun. Kekentalan berkurang, gesekan antar komponen jadi besar, sehingga pelumasan tidak maksimal. Oli yang sudah menurun kualitasnya, fungsi pendingin berkurang. Mesin cepat panas, efeknya, bensin menguap sebelum terpakai.

12. Kerenggangan Busi Tidak Pas
Terlalu rapat hasilnya api kecil, terlalu renggang, api jadi tipis. Campuran bensin-udara tidak terbakar tuntas. Tenaga jadi drop dan ruang bakar cepat kotor.

13. Spek Busi Tidak Tepat
Salah pilih busi, suhu mesin gak maksimal. Terlalu panas, mesin ngelitik. Terlalu dingin, sulit hidup. Distarter terus, bensin banjir. Mubajir.

(sumber: MP)
Read More >>